Prayer Times

WEB ENGINEERING

Web Engineering
1.1 Rekayasa Web (Web Engineering)
Dalam jangka waktu yang relatif singkat, Internet dan World Wide Web (biasa disebut dengan

web) telah berkembang dengan sangat pesat sehingga dapat melampaui kecepatan perkembangan

teknologi lainnya di dunia. Internet dan web juga berkembang pesat dalam hal jangkauan dan

luas bidang kegunaan yang secara nyata mempengaruhi beberapa aspek kehidupan. Industri,

seperti manufaktur, biro perjalanan, rumah sakit, perbankan, pendidikan dan pemerintahan

menggunakan web untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Saat ini banyak diantara kita bergantung pada sistem dan aplikasi yang menggunakan antarmuka

web yang harus berjalan dengan baik dan terpercaya. Oleh karena itu para pengembang web

membutuhkan suatu metoda, suatu bidang keilmuan dan proses yang dapat diduplikasi, alat-alat

pengembang web yang baik dan panduan-panduan dalam proses pengembangan web yang baik.
Web engineering (rekayasa web) adalah suatu proses yang digunakan untuk menciptakan suatu

sistem aplikasi berbasis web dengan menggunakan ilmu rekayasa, prinsip-prinsip manajemen dan

pendekatan sistematis sehingga dapat diperoleh sistem dan aplikasi web dengan kualitas

tinggi. Tujuannya untuk mengendalikan pengembangan, minimalisasi resiko dan meningkatkan

kualitas sistem berbasis web. [2]
1.1.1 Kualitas Sistem dan Aplikasi berbasis Web
Ada beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur aplikasi berbasis web.

Gambar II 1 Parameter Kualitas Aplikasi pada Sistem Berbasis Web

1.1.2 Alur Kerja Rekayasa Web

Bertolak belakang dengan persepsi dari beberapa pengembang perangkat lunak dan ahli-ahli

dalam bidang rekayasa perangkat lunak (software engineering professional), rekayasa web

tidaklah sama dengan rekayasa perangkat lunak walaupun keduanya melibatkan pemrograman dan

pengembangan perangkat lunak.
Walaupun rekayasa web banyak mengadopsi prinsip-prinsip rekayasa perangkat lunak, rekayasa

web memiliki banyak pendekatan, metoda, alat bantu, teknik dan panduan yang memenuhi

persyaratan pembuatan sistem berbasis web.
Pengembangan sistem berbasis web berbeda dengan pengembangan perangkat lunak konvensional,

dimana pengembangan sistem berbasis web lebih banyak menghadapi tantangan. Pengembangan web

adalah gabungan dari print publishing dan pengambangan perangkat lunak, diantara marketing

dan perhitungan dan diantara seni dan teknologi.
Alternatif model dari rekayasa web adalah sebagai berikut :

Gambar II 2 Alur Kerja Rekayasa Web
1.1.2.1 Formulasi (formulation)
Kegiatan yang berfungsi untuk merumuskan tujuan dan ukuran dari aplikasi berbasis web serta

menentukan batasannya sistem.
Tujuan yang ingin dicapai bisa dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
1. Tujuan yang bersifat informatif
Menyediakan suatu informasi tertentu kepada pengguna, berupa teks, grafik, audio, dan video.
2. Tujuan yang bersifat fungsional
Kemampuan untuk melakukan suatu fungsi yang dibutuhkan pengguna, misal dengan menggunakan

aplikasi tersebut seorang dosen dapat memperoleh nilai akhir dan statistik nilai mahasiswa

dari data-data ujian, tugas, kuis yang ia input ke dalam aplikasi.
1.1.2.2 Perencanaan (planning)
Kegiatan yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya proyek pembuatan aplikasi berbasis

web ini, estimasi jumlah pengembang, estimasi waktu pengembangan, evaluasi resiko

pengembangan proyek, dan mendefinisikan jadwal pengembangan untuk versi selanjutnya (jika

diperlukan).
1.1.2.3 Analisis (analysis)
Kegiatan untuk menentukan persyaratan – persyaratan teknik dan mengidentifikasi informasi

yang akan ditampilkan pada aplikasi berbasis web. Analisis yang digunakan pada rekayasa web

dilakukan dari empat sisi, yaitu :
1. Analisis isi informasi
Mengidentifikasi isi yang akan ditampilkan pada aplikasi berbasis web ini. Isi informasi

dapat berupa teks, grafik, audio, maupun video.
2. Analisis interaksi
Analisis yang menunjukkan hubungan antara web dengan pengguna.
3. Analisis fungsional
Analisis tentang proses bagaimana aplikasi berbasis web ini akan menampilkan informasi

kepada pengguna.
4. Analisis konfigurasi
Konfigurasi yang digunakan pada aplikasi berbasis web, internet, intranet, atau extranet.

Selain itu, analisis ini juga meliputi relasi database dengan web jika diperlukan.
1.1.2.4 Rekayasa (engineering)
Terdapat dua pekerjaan yang dilakukan secara paralel, yaitu desain isi informasi dan desain

arsitektur web.
1.1.2.5 Implementasi (page generation) & pengujian (testing)
Suatu kegiatan untuk mewujudkan desain menjadi suatu web site. Teknologi yang digunakan

tergantung dengan kebutuhan yang telah dirumuskan pada tahap analisis.
Pengujian dilakukan setelah implementasi selesai dilaksanakan. Pengujian meliputi beberapa

parameter yang akan menentukan standar aplikasi berbasis web yang telah dibuat. Tahap

pengujian adalah suatu proses untuk menguji aplikasi berbasis web yang telah selesai dibuat.

Hal ini bertujuan untuk menemukan kesalahan dan kemudian memperbaikinya. Pengembang suatu

aplikasi berbasis web mendapat tantangan besar untuk melakukan pengujian karena karakter

aplikasi ini yang beroperasi pada jaringan dengan berbagai macam pengguna, berbagai macam

sistem operasi, perangkat keras, browser, protokol komunikasi, dll.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk melakukan pengujian, yaitu :
1. Pengujian fungsional dan operasional (fungsional and operational testing)
Bertujuan untuk menguji masukan dan keluaran dari aplikasi ini.
Hasil keluaran aplikasi bergantung dari teknologi yang digunakan, baik itu bahasa

pemrograman maupun bahasa skrip yang digunakan.
Untuk menguji code HTML dan CSS yang digunakan dapat menggunakan alat bantu W3C HTML

Validation Service di http://validator.w3.org/ dan W3C CSS Validation Service di

http://jigsaw.w3.org/css-validator/
2. Pengujian navigasi (navigation testing)
Hal ini digunakan untuk melihat kesesuaian antara desain navigasi dengan navigasi yang ada

di aplikasi. Navigasi berhubungan dengan link-link yang terdapat didalam aplikasi.
Untuk menguji link dapat digunakan alat bantu W3C Link Checker Service di

http://validator.w3.org/checklink
3. Pengujian konfigurasi (configuration testing)
Pengujian ini dilakukan pada sistem operasi, browser, sistem perangkat keras dan perangkat

lunak pendukung. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan batas toleransi kebutuhan aplikasi

akan perangkat lunak dan perangkat keras pendukungnya.
4. Pengujian keamanan dan performansi (security and performance testing)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat tingkat keamanan aplikasi dengan cara menguji

aspek-aspek yang dapat menimbulkan gangguan keamanan aplikasi maupun server. Keamanan

aplikasi sangat bergantung pada teknologi pengembangan website, konfigurasi server yang

digunakan dan kelakuan sistem. Pengujian performansi dapat dilakukan bersamaan dengan

pengujian keamanan aplikasi, karena keamanan aplikasi berbasis web juga tergantung dari

performansi server dan aplikasi tersebut.
1.1.2.6 Evaluasi oleh konsumen (customer evaluation)
Suatu kegiatan akhir dari siklus proses rekayasa web, akan menentukan apakah web yang telah

selesai dibuat tersebut sesuai dengan yang mereka inginkan. Apabila aplikasi berbasis web

ini belum sesuai dengan kehendak mereka, maka proses rekayasa web akan terus dilakukan dan

dimulai lagi dari tahap formulasi untuk versi berikutnya.

Pustaka :
[1] Turban, Mc Lean, and Wetherbe, “Information Technology for Management”, Second Edition,

John Wiley & Sons, Inc, 1999.
[2] S. Murugesan et al., “Web Engineering: A New Discipline for Web-Based System

Development,” Proc. First Int’l Conf. Software Engineering (ICSE) Workshop on Web Engeering,

Univ. of Western Sydney, Australia, 1999,

http://aeims.uws.edu.au/WebEhome/ICSE99-WebE-Proc/San.doc.


copied from :http://kmrg.itb.ac.id/default/000066.html

1 komentar:

dede mengatakan...

thank's tulisannya tambah wawasan aq ttg web,
ditunggu postingnya lagi pak

Posting Komentar

Mengenai Saya

info lebih lanjut langsung aja kunjungi zudhaulia.co.cc makasih...

JOiN Us