Prayer Times
ADA TATA SURYA mini….
Los Angeles, Selasa
Teleskop Ruang Angkasa Spitzer telah melihat sebuah piringan debu dan material di sekitar sejenis "bintang" kecil yang dikenal sebagai brown dwarf. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa di sana ada semacam tata surya mini dengan objek-objek pengorbit lebih kecil dari kebanyakan planet di tata surya kita.
Adapun brown dwarf bernama OTS 44 itu besarnya hanya sekitar 15 kali massa Jupiter, jauh lebih kecil dari brown dwarf lain yang dikelilingi piringan material pembentuk planet, ungkap Kevin Luhman, pimpinan peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachussets.
"Yang unik mengenai brown dwarf ini adalah bahwa massanya berada di antara apa yang dimengerti sebagai massa brown dwarf dengan massa planet," kata Luhman. "Maka bisa jadi di luar angkasa ada objek-objek yang memiliki massa planet dan sekaligus dikelilingi planet-planet kecil."
Menurut teori, pada awal kehidupannya, bintang-bintang seperti Matahari dikelilingi oleh piringan material, yang dalam perkembangannya menjadi planet-planet. Kini, hal yang sama diketahui juga terjadi pada brown dwarf.
Brown dwarf sendiri adalah objek serupa bintang dengan massa kurang dari sepersepuluh massa Matahari, kata Luhman. Walau mereka terbentuk dengan cara sama seperti bintang, brown dwarf tidak cukup masif untuk bisa menghasilkan reaksi nuklir dan menyala. Karenanya, objek yang kebanyakan gelap ini sering disebut sebagai bintang gagal.
OTS 44 berada sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi pada arah gugusan bintang Chamaeleon. Ia ditemukan tahun lalu oleh peneliti yang menggunakan teleskop di Observatorium Gemini di Chile. Mereka kemudian memakai teleskop infra merah Spitzer untuk melihat cahaya di piringannya.
Sebelum ditemukannya OTS 44, brown dwarf terkecil yang diketahui memiliki piringan semacam adalah objek berukuran antara 25 hingga 30 kali massa Jupiter. Kini rekor itu diambil OTS 44.
Astronom Giovanni Fazio, partner peneliti dari Harvard-Smithsonian Center, mengatakan temuan di atas memberi kemungkinan bahwa planet bisa juga terbentuk di sekitar objek lain yang massanya masih bisa dimasukkan dalam kategori massa planet.
Yang jelas temuan ini menimbulkan banyak pertanyaan lain, seperti 'Apakah kehidupan bisa muncul di planet-planet seperti itu?' atau "Bagaimana kita harus menyebut sebuah planet yang mengelilingi objek serupa planet besar? Bulan atau planet juga?'
"Bila kehidupan memang eksis di sistem seperti itu, maka mereka harus bisa mengandalkan temperatur brown dwarf induknya," kata Luhman. "Untuk bisa memiliki air dalam bentuk cair, sebuah planet harus berada jauh lebih dekat dengan brown dwarf pusatnya daripada jarak Bumi ke Matahari." (AP/spitzer.caltech.edu/wsn)
MY PreNDz
-
5 Kiat Sukses S3 Lulus Tepat Waktu - I have not failed, I have just found 10,000 ways that won’t work … (Thomas Alva Edison) Hidup saya pernah ribet gara2 salah pilih topik penelitian. Saya ...3 tahun yang lalu
-
Move On :V - Officially official, this blog move to canrakerta.com from now on. Thanks.9 tahun yang lalu
-
-
Moved! - From now on my blog can be accessed at the new url : http://ariffst.wordpress.com And this blog will be disabled soon. For everyone that still linked with ...12 tahun yang lalu
-
Dota cuy. . - It's about our hobby. .Dota!! Wah. . klo dah ketemu ma maenan satu ini. . Dipastikan gw gag bakal beranjak dari depan laptop deh. . apalagi klo maen m...15 tahun yang lalu
-
Sahabat Kang Rohman (3) : Dedi Pramono - Ada yang kenal Dedi Pramono? tentu tidak semua blogger mengenal beliau, agar sedikit mengenal sosok Dedi Pramono yuk kita intip Profile nya : [image: Ded...15 tahun yang lalu
-
-
jam
translate
Mengenai Saya
- raz_inpeace
- info lebih lanjut langsung aja kunjungi zudhaulia.co.cc makasih...
0 komentar:
Posting Komentar